Sabtu siang, paaaaas mau pergi…lagi nyari hp yang entah tergeletak di mana, tiba-tiba terdengar bunyinya. Â Ahhh…kebetulan!!! setengah berlari si-cikal menyerahkan hp ke tanganku. Sekilas kulirik nomornya tak dikenal…fyuuhh siapa ya…? jangan-jangan dari salah seorang telemarketer. Tapi ya sudahlah jawab saja.
Begitu kuangkat, terdengar serbuan suara bernada ramah dari seseorang di seberang sana “Halo Jeng…blah blah blah…” Sang empunya suara ini memang belum secara resmi aku kenal, meski kami sudah berteman di facebook, tapi belum pernah sekalipun bertegur sapa.  Intinya Mbak Iva ini minta dibuatkan 30 bento  box untuk acara menu makanan sehat di sekolah anaknya. Tema dan isinya terserah aku…yang penting sesuai dengan budget yang disetujui.
Ahhh…paling suka deh kalau ada yang minta dibuatkan bento box dengan pasrah begini hihihihi.  Soalnya aku bisa dengan bebas menggali ide dan kreasi, mau pake bahan apa aja…mau dibikin jadi apa…dibentuk seperti apa…semaksimal mungkin. Puas rasanya kalau bisa mereka-reka bentuk agar si-bento ini bisa tampil cantik…apalagi kalau ternyata hasilnya lebih dari yang dibayangkan si pemesan (mudah-mudahan yang ini juga begitu aminaminamiiiinn) :).
Awalnya aku ragu bisa kepegang nggak ya…soalnya pesanannya mendadak sekali, untuk hari selasa pagi jam tujuh teng! harus sampai di tujuan…belum lagi  kondisiku saat ini belum sembuh benar dari cedera punggung (Mbak Iva sendiri juga ragu, apa aku mau terima orderan yang mendadak, soalnya di facebook Kiku Bento tertulis bahwa untuk pemesanan, minimal seminggu sebelum hari H).  Sekarang tinggal tersisa dua hari lagi. Waduuhhh…lagi-lagi dilema, akhirnya aku janji ke Mbak Iva akan memberi keputusan nanti malam. Alhamdulillah, setelah dirembukkan dalam rapat keluarga yang digelar dadakan di mobil sepanjang perjalanan (lebaaayyy wkwkwk) nggak pake nunggu hari jadi gelap dulu, aku langsung menghubungi Mbak Iva.
Aku menawarkan  bentuk sepasang kepik berwarna pink dan biru untuk nasinya, dengan chicken nugget dan scrambled egg sebagai lauknya, ditambah sayuran rebus untuk serat, dan buah-buahan pencuci mulut. Untungnya langsung disetujui tanpa banyak catatan…wooow… what a very cooperative customer 🙂 kalau begini aku malah tertantang untuk berusaha membuat bento se’lucu’ mungkin.
Setelah beberapa kali sms-an dan telponan…akhirnya menu fixnya disetujui, dan jam antarnya juga berubah…nggak jam 7 lagi, tapi jam 8 (lumayaaaannn mundur satu jam…wooaahh itu pengaruh banget lho).
Proses pembuatan bento pun dimulai…hyaahhhh…rice cookerku kenapa kamuuuuu?!!!! kok nasinya jadi nggak mateeeng??? huhuhuhuhuuu 😦 kok paaasssss lagi ada pesenaan…paaassss udah nggak ada waktu lagi…paaaasssss…tengah malem beginiii huhuhu 😦 Akhirnya…by the power of dandang!!! majuuu….jalaaan!!! hyaahh dandang lawas keluar lagi dari tempat peristirahatan.
Karena nggak tahan ngantuk, akhirnya jam setengah dua aku sempat tidur sebentar sampai jam 3…kriyep-kriyep sebentar…terus mulai lagi,  ditemani mama yang menata-nata selada, satu persatu kepik pink mulai masuk ke dalam box. Alhamdulillaah lancar jayaaa! 🙂 tapi, uuppsss…jangan seneng duluuu… 😦
Menjelang jam lima aku baru sadar, kalau nggak bakalan keburuuuu bikin sepasang kepik…ooouuuwww otaaakkk berputarlah cepaaattttt…manuver…manuver…aku berpikir keras sambil terus membuat bola-bola biru kecil…akhirnya ketemu juga… itu bola biru, dibikin muka aja…yang penting lucu…toh warnanya udah catchy, ibarat orang cantik…dandan minimalis aja udah ‘jadi’ bangettt hehehhe 🙂
Pekerjaan diteruskan (dengan sedikit kerusuhan karena panik dikejar waktu…) sampai akhirnya semua bahan masuk ke dalam box: selada, nasi, chicken nugget, scrambled egg, sosis, wortel, buncis, kembang kol, jeruk, apel, buah naga, dan strawbery. Cantik (kata yang bikin hihihi). Sementara itu waktu udah menunjukkan pukul enam pagi haduhaduhaduuuhhhh…gimanainigimanaini…si-cikal mesti siap-siap ke sekolah…maaf naaak, mama hari ini nggak bisa nyiapin kamu, sama tante aja yaaaaa (untung sepupuku libur  jadi ada yang bisa meng-handle kerusuhan pagi itu…hehehe)
Tattaaraaaaaaa…selesaai juga…tinggal diantar (fyuuuhhh) selebihnya nggak usahlah ditulis disini, permasalahan klasik jakarta yang muaccettt. Berangkat jam 6.30 sampai di tujuan tepat jam 8! Ouuwwhhh alhamdulillaaah, bersyukuuurrr aku nggak harus terjebak macatnya jalanan lagi setiap hari. Mbak Iva ternyata sudah lebih dulu datang, kami bertemu di parkiran sekolah, proses serah-terima pun berjalan lancarrrrr.